KESELAMATAN BUKAN HASIL USAHA SENDIRI


      Banyak orang beranggapan bahwa keselamatan dapat di peroleh dari usaha sendiri, misalnya suka memberi sedekah kepada orang miskin, memberi perpuluhan kepada gereja, berbuat baik kepada saudara atau orang lain bahkan harus melakukan semadi agar tidak jatuh dalam dosa, semua ini di lakukan oleh manusia, semata untuk mendapatkan keselamatan. Tindakan seperti ini sangat tidak etis. Jika semua manusia melakukan semua ini dengan rutin maka akan terjadi kemalasan dan cukup berbuat baik saja. Perlu diketahui bahwa keselamatan tidak didapat dari diri sendiri melainkan dari seorang penolong ialah Yesus. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan menyelamatkan orang lain.

Pada malam minggu saya telpon teman saya, namanya Veri. Dalam pembicaraan itu saya bertanya kepada veri, "Bagaimana kita dapat mencapai surga yang kudus itu,-?, Kemudian dia menjawab dengan berbuat baik dan bersamedi maka kita akan selamat dan bisa mencapai Kesempurnaan ketika kembali ke surga (Nirvana). Veri ini sudah menjadi Kristen sejak kelas 2 SD namun setelah dewasa dia kembali menjadi Budha dan sudah dibaptis di Vihara.

Hal keselamatan Alkitab berbicara demikian: sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman; itu bukanlah hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Dalam perjanjian lama keselamatan untuk  umat-Nya dari bahaya (1 Samuel 7:8) dan perjanjian baru kebangkitan Yesus adalah saat-saat paling menentukan keselamatan. 

Keselamatan ialah sode-zo (Yunani), safety (ingris) dalam arti yang absolute atau sesuatu yang mutlak. Jadi keselamatan bukanlah hasil usaha kita melainkan hasil dari kasih karunia dan oleh iman kepada Yesus. 

Efesus 2:8 sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman, itu bukanlah hasil usahamu tetapi pemberian Allah.  


Komentar